tag:blogger.com,1999:blog-29940576895383852692024-02-20T04:49:40.691-08:00anak ZamananakZamanhttp://www.blogger.com/profile/18249465659955783993noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-2994057689538385269.post-80256918282197848802010-10-27T09:36:00.001-07:002010-10-27T09:36:45.840-07:00DUNIA ANAK ZAMAN (SEKARANG)<div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;">Pertama saya mikirnya sih, mereka terlalu banyak terinfluence oleh teknologi. Iya nggak sih? Nggak jarang kan anak perkotaan yang, apa ya, berhandphone, punya Ipod, PSP, Nintendo Wii, internet, lihat tv kabel, dll.</div><div style="text-align: center;"><a href="http://stat.kompasiana.com/files/2009/11/game.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-24908 aligncenter" height="119" src="http://stat.kompasiana.com/files/2009/11/game-300x199.jpg" width="180" /></a></div><div style="text-align: justify;"><em>PS: anak2 tuh maksudnya lebih ke arah SD yaa</em></div><div style="text-align: justify;">Terus, duuhh.. Menurut para Kompasiana, teknologi terkadang bisa bikin orang jadi males nggaksih? jadi <em>less effort</em> buat apa2 karena sudah dipermudah? Saya sedang melihat sisi buruknya ya, yang banyak hadir di depan muka saya. Kalau sisi positif, itu tergantung orangnya memang.</div><div style="text-align: justify;">Terus satu lagi, saya sebel kalau anak-anak sudah kenal Facebook. Majalah anak-anak saja sudah bahas Facebook!! Terus adik saya kelas 4 SD diketawain dan diledekin kampungan karena nggak punya Facebook. Halloo???</div><div style="text-align: justify;">Sebenarnya sayanya yang nggak bisa menerima efek modernisme atau gimana ya? :( Apalagi, dengan kenyataan kurangnya (amat kurang!!) tayangan anak-anak di televisi lokal, dan sama sekali nggak ada lagu anak-anak terbaru kan?? Lagu simple macam balonku, bintang kecil. Huhh.. untung jaman dulu adik saya suka saya nyanyiin lagu itu biar dia tahu lagu anak-anak.</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://stat.kompasiana.com/files/2009/11/597px-playhouse_disney_svg.png"><img alt="" class="size-medium wp-image-24911 alignleft" height="150" src="http://stat.kompasiana.com/files/2009/11/597px-playhouse_disney_svg-300x250.png" width="180" /></a></div><div style="text-align: justify;">Oya, speaking of acara televisi, i vote for channel luar! Like <strong>Disney Channel </strong>dan<strong> Playhouse Disney!</strong>! IMHO, i like those two. Konsep kreatif dipikirkan matang sekali. Dan memang ada yang memfokuskan diri, mendedikasikan diri untuk membuat, benar2 khusus untuk anak-anak.</div><div style="text-align: justify;">AAAAAhhhhh. Pokoknya kalau saya punya anak, InsyaAllah sebisa mungkin saya ajak lebih mengenal alam dan permainan tradisional Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><em>last message:</em> Rasanya saya mau hidup ke jaman purba saja. Dimana teknologi nggak ada.</div>anakZamanhttp://www.blogger.com/profile/18249465659955783993noreply@blogger.com0